Wednesday, July 15, 2009

Wireless Power Transmission

[QUOTE=Foo;519724]
Di mainset q om, teknologi smart : harus dapat menciptakan kenyaman,keamanan,keselamatan,akrab lingkungan,kemudahan dan efisiensi ada satu hal yang kurang menurut q yaitu fleksibelitas. Sebagai sample adalah teknologi kartu pintar, dinamakan smart coz semua kalangan dan semua kegiatan (parkir,belanja,kartu id,gaji karyawan,telepon,kartu masuk,kunci,dll) /dalam 1 kartu multi aplication, dengan kartu ini dapat ditangani, karena berbentuk uang digital & data digital.dari sisi keamanan sangat-sangat baik enkripsi & MAC,dll high secure dech, dari sisi kenyamanan sangat nyaman & mudah dibawa. Klo gitu2 sih teknologi canggih saja.
Kalau Smart Electic mainset q: listrik 500 KV,150 KV, 20 KV, 380 V/220V yang ada di gardu di distribusikan tanpa kabel alias wireless (5 Volt klo gx salah). . sy seh lage berimajinasi.
So ke aplikasi saja
Klo Smart home...?????. dan kawinkan dengan smart electric semua peralatan yang memakai listrik didalam rumah nya tidak pakai kabel (via udara).
[/QUOTE]

Foo,
yang anda katakan tentang menciptakan kenyaman,keamanan,keselamatan,akrab lingkungan,kemudahan dan efisiensi serta fleksibelitas memang sudah merupakan konsep terbentuknya Intelligent Building dan bahkan ditambah satu lagi yaitu kemudahan.......seperti gampang dipakai, disetting, di program dan lain sebagainya seperti yang selalu saya sampaikan dimana-mana.

Berbicara tentang smart card yang sudah sejak belasan tahun silam diterapkan di negara tetangga Singapore & Malaysia dan lain lain, tentu andapun paham bahwa sistem ini memerlukan infra struktur yang kuat lengkap dan teratur disegala sektor baik swasta maupun pemerintah (e-government) yang handal...tetapi saya kurang tertarik membahas hal tersebut.

Smart Electric,kalo anda memahami tentang teori elektrikal maka anda mestinya tahu bahwa bintang utamanya adalah sang elektron, partikel terkecil setelah quark dari atom....cara men generate electrical powerpun sudah pernah saya sampaikan dibeberapa forum yaitu dengan cara :
1. Voltage by friction (listrik statis)
2. Voltage by pressure (piezo electric)
3. Voltage by heat (thermo couple)
4. Voltage by light (Solar cell)
5. Voltage by Chemical action (battery)
6. Voltage by Magnetism (Generator set)
dan untuk menyalurkan ('menghembuskan') elektron-elektron agar dapat berfungsi sebagai
enerji listrik diperlukan kekuatan dalam satuan Volt melalui 'pipa' (penghantar)...sehingga semakin besar 'tenaga hembusannya' semakin besar dan cepat kapasitas yang dapat disupply....oleh karena itu imajinasi anda tentang (listrik 500 KV,150 KV, 20 KV, 380 V/220V yang ada di gardu di distribusikan tanpa kabel alias wireless (5 Volt klo gx salah). . adalah keliru!!) , sebab dengan tegangan (baca daya hembus elektron) 5volt, berapa sih kapasitas arus yang bisa diharapkan ?? ingat (P=VxI).

Penjelasannya sbb :
Mungkin karena sudah terlalu banyaknya peralatan rumah tangga dan kantor yang mengandalkan arus listrik membuat orang merasa ribet dengan kabel2 bak benang kusut sehingga muncul ide wireless power transmission (low consumtion power).

Sebenarnya ini bukanlah wacana baru krn pd akhir tahun 1800an Nicola Tesla sdh mengusung teori ini dan pada awal 1900an telah sukses menghidupkan lampu secara wireless di markas experimentnya di Colorado Springs. Meskipun hasil kerja Tesla mengesankan banyak orang tetapi tidak serta merta membuat metode transmisi enerji listrik tanpa kabel itu gampang dilaksanakan.

Dan sejak saat itu pula para ilmuwan terus mengembangkan penemuan2 baru yg berkaitan dengan hal tersebut. Ada yang hanya berupa teori maupun prototype saja, tetapi beberapa diantaranya sudah eksis dan bahkan telah kita gunakan...tengok saja wireles transmission yang sudah sangat umum kita kenal spt misalnya gelombang radio yg kita pakai untuk telefon sellular,TV ,wi-fi dan radio FM/AM dan lain lain. Radio wave menyebar kesegala arah, itu sebabnya kita harus menggunakan antena dan tuning pada gelombang frekuensi yang sama (berfungsi sebagai 'pipa' saluran utk enerji) agar bisa menangkap (receive) muatan yang dikirim oleh transmitter.

Sikat gigi elektrik sebenarnya sudah memakai methode ini dalam aplikasinya. Ide ini sebenarnya digunakan untuk menghindarkan bahaya tersengat arus pendek bagi pemakai karena alat ini digunakan bersama air....oleh krn itu teknik penerimaan enerji listriknya memakai methode wireless dengan perangkat yang disebut inductive coupling (2 kumparan induksi) yang dipasang di charger base dan satunya lagi di pasang di gagang sikat gigi dan tersambung ke batterynya.....masih ingat prinsip kerja transformer?? (primary winding yang menerima input tegangan mengindusir secondary winding sehingga mendapatkan tegangan output), methode induksi seperti ini memang hanya berjarak centimeteran. Medan lebih besar yang kuat & dapat menginduksi dari jarak lebih jauh memang bisa dilakukan ,tetapi pasti sangat tidak efisien lagi sebab medan magnetik khan menyebar ke segala arah.

Peralatan listrik rumah tangga & kantor umumnya relatif kecil, sehingga arus yg dibutuhkan utk merecharge atau power up perangkat2 itu tdk memerlukan enerji yang besar sehingga wireless power untuk itu dapat dilakukan dan sudah diproduksi.
Akan tetapi methode penyaluran tenaga listrik tegangan tinggi dari pembangkit sampai keperkotaan dan kampung2 mungkin hanya akan menimbulkan bahaya dan biaya yang sangat besar.

Hal menarik dilaporkan bahwa para peneliti di MIT pd 2006 telah menemukan cara effisien untuk mentransfer tenaga listrik pada dua kumparan yang terpisah beberapa meter. Marin Soljacic komandan timnya mengatakan mereka dapat menambah jarak itu dengan teori menambahkan & menyamakan resonansi pada inductive coupling tsb. (resonansi adalah keadaan dimana suatu benda dibuat bergetar), mrk mengindikasikasikan bahwa induksi akan sedikit berbeda jika medan elektromagnetik pada kumparan beresonansi pada frekuensi yg sama.

it's make sense, karena apabila satu benda dengan jarak tertentu dapat menggetarkan benda yang lain ..ini berarti diantara mereka ada 'pipa saluran enerji' atau penghantar yang memungkinkan koneksi terjadi....hm,jadi teringat jurus sakti Auman singa yang dapat mencampakkan apapun di film2 silat itu, di myth buster juga pernah ditayangkan tentang gunung es yang diruntuhkan oleh lengkingan penyanyi soprano, gelas yang pecah oleh pekikan serta dentuman bass yang menggetarkan jantung dan melambaikan rambut kita.

Teori mereka menggunakan kumparan induktor yang berbentuk lingkaran putus yang dimasing2 ujungnya diberikan plat kapasitan yang menampung muatan elektron. Jadi ketika kumparan itu dilalui arus maka resonansi terjadi....frekuensi resonansinya adalah hasil dari induktansi dari kumparan dan kapasitansi dari plat di ujungnya. Sama seperti sikat gigi elektris diatas bedanya induksi disini disalurkan melalui 'pipa enerji' yang terjadi karena mereka berada pada frekuensi resonansi yg sama.
Teori listrik nirkabel yang lainpun sudah mulai dikembangkan seperti dari ruang angkasa ke bumi dgn menggunakan satelit....dan ini mungkin saja terjadi, akan tetapi teori pembangkit enerji listrik sejauh ini masih terbatas pada 6 konsep yang saya uraikan diatas...smoga suatu hari nanti departemen sains & teknologi indonesia bisa menyumbangkan sesuatu yang berarti serta membanggakan kita semua , (ada ngga sich Science & Technya Republik ini??!) kalo ada ,kiprahnya koq sepi2 aja??!! entahlah ,mungkin memperkaya diri (baca korupsi) lebih diutamakan mereka.

Pada kesempatan lain ,saya akan menyambung pembahasan ttg ini...trims.

Friday, July 10, 2009

My simple explaination on Intelligent Building System

Ow, Have those Building that built in Medan or Jakarta, BNI Tower been in the category of IB or not??? The Round Building of the Great Attorney and The Special Cyber Crime Police Building got to be applying this IB system yes??
I know it from its pictures [/ Quote]

Bang Jay,

In fact the concept of Smart system has been known since 70’s era and at that time most of the automation system was applied in factories. Talking about the Intelligent Building system then we should go on to a discussion about the concept of utilizing the rapid development of technologies that we can apply to the Skyscraper Buildings, Commercials, Public facilities, Residential etc. for comfort, safety, security, convenience or simplicity and efficiency.

The keyword of:

  • Comfort
  • Safety
  • Security
  • Convenience and
  • Efficiency
are being the measurements of how Intelligence the Building is and this can usually be achieved when the entire system being integrated in such a manner so that it become a large sophisticated system. The Intelligent Building systems that meet all categories of the keyword mention above is perhaps not available yet in Indonesia.


Here is the simple illustration about it and you may give me feedback in case you find anything is inappropriate..:

  • For Conveniences normally a Building provides the good lighting system, air conditioning system, plumbing system, sound system etc. which are designed and installed in such a way so that all people will be happy & feel at home being inside. However, isn’t that wasteful if in unoccupied rooms those entire facilities keep functioning as well as the lights that keep turned on even though it has brighten by the sunlight? The solutions for this inefficiency could only be overcome with IB system by installing the presence detector, light sensor and window or door sensor.

  • For maintaining the security for both occupants and the valuables, the security system must be designed in such a way starting from the access gate to every entrance & exit doors so that anyone passing through gate and any doors is continuously recorded without having to be disturbed by officials inspection that sometimes exasperate and time consuming. In the IB system, each of the vehicles got an ID that within the distance of communication; system will automatically provides access and register it. All valuables got IDs so any attempt of sabotage or destruction of any equipment can be immediately noticed. Everyone in this Building has their own Security Access Level; it can be useful for limiting access at each door so that the same door is impassable under certain conditions or at a particular time.

  • For maintaining the safety of a building with its contents and the occupants, all hazardous prevention system should be designed and installed in such a way for the terrorist threats, natural disasters, fire danger etc. By Implementing of the IB system, all of required sensors for the early warning system are installed & programmed accordingly with its function needs so that any arising threat of danger would be immediately noticed, anticipated and automatically prevented by the system as well as it links to all related parties or agencies via IT to perform the information of the situation and for remote monitoring purpose.

  • If those mentioned points above using the stand alone system then the result will never be really convenience & sometimes very troublesome. It will be less comfort or even annoying and take pains when you have to do this & that for some simple jobs such as having a meeting for example. With the stand alone system one should go here and there to set up everything in a meeting room, starting from say closing the vertical blind, dimming the lights, turning the air conditioning and OHP on etc. Using the IB system all sequences will be performed automatically simply by a click of a button and the rest all what you do is just conducting a good meeting. Ease of managing the Security & Safety system for comfort & conveniences as well as for efficiency is the bottom line of why IB system is crucial.

  • Efficiency is a ‘breath’ for IB system indeed. Efficiency tends to be proportionally reversed with all of components in that keyword if its system not being integrated or can not be integrated so that the more time consuming, more energy wasted and more inefficiency costs will arise. Thus the substance of IB system as I described here is the solution to overcome those matter. As I always say that in creating something, same thing happen with that to design IB system, the only limitation of creating the most sophisticated system is on our imagination’s boundary.

That is why in answering to the questions of you brother Jay, BNI tower, Round Building & The Special Cyber Crime Police Building (BARESKRIM) haven’t been in the category of Intelligent Building system yet, at least for me.

Herewith is my opinion about it;

Comfort aspect may be OK, but which of the government office building has consider the efficiency?Its safety systems can be predicted as they install the trivial type because what important is merely to meet the standard requirements for purely administrative.


In the case of Conveniences & efficiency, I don’t think so because that would be too luxurious for those buildings.



Its security system got to be lousy.

So my conclusion is, the perfect principle concept of IB as caliber as Pentagon, White House or Palace of Bill Gates still have not existed in our country except those Buildings with ‘IB’ system that adopt one or two of the keywords, such as in the category for Convenience only or for the comfortable only that may already spread in many large cities such as Jakarta, Surabaya & Medan and it mostly still at a low level and relatively very simple standard.


For the category of Security & Comfort system, even thought sometimes it equipped with sophisticated equipment, such system mostly is stand alone system so that the benefit of function can not be obtained optimally.

Thank you for your time.


[QUOTE=Jay-ME;518180]Ow.... yang dah di bangun di Medan ? Or Jakarta..? BNI tower dah masuk kategori IB belon ?
Seharusnya Gedung Bundarnya Kejaksaan dan gedung khusus Cyber Crimenya Breskrim Polri sdh menerapkan prinsip2 IB ya...

Kayaknya gw kenal dari pictnya neh.... [/QUOTE]

Bang Jay,
Sebenarnya konsep Smart sdh dikenal sejak tahun 70an dan ketika itu otomatisasi lebih banyak diterapkan di pabrik2...

Berbicara tentang Intelligent Building system maka sesungguhnya kita masuk pada pembahasan tentang suatu konsep yang memanfaatkan kemajuan tehnologi yang sgt pesat itu utk diaplikasikan pada Gedung2 pencakar langit, fasilitas umum terpadu,residensial dll agar bisa memberikan kenyamanan, keamanan dan keselamatan serta kemudahan2 maupun effisiensi.

Kata kuncinya adalah :

  • Kenyamanan
  • Keamanan
  • Keselamatan
  • Kemudahan dan
  • effissiensi

itulah yg menjadi tolok ukur Intellijensia suatu bangunan Gedung, fasilitas umum, Kantor pemerintahan dan rumah tinggal....dan biasanya hal ini bisa tercapai apabila seluruh system yang dipakai dapat diintegrasikan sehingga menjadi suatu sistem besar yang terpadu.

Untuk Intelligent Building system yg memenuhi kategori seluruh kata kunci diatas barangkali belum ada di Indonesia......
Berikut ini ilustrasinya & silahkan beri masukan atas penjabaran singkat ini;

  • Utk mendapatkan kenyamanan maka sistem penerangan, sistem pendingin udara, sistem plumbing, sistem tata suara dll dirancang sedemikian rupa sehingga semua orang menjadi betah dan senang berada didalamnya. Tetapi bukankah pemborosan jika diruangan yg tdk berpenghunipun semua fasilitas maupun lampu tetap nyala padahal ruangan itu mendapatkan cahaya matahari? Solusi atas ineffisiensi tsb dpt diatasi dgn IB system dgn cara memasang presence detector & light sensor maupun door or window status sensor.

  • Utk menjaga keamanan baik bagi penghuni maupun benda2 berharga didalamnya sistem sekuriti harus dirancang sedemikian rupa yang dimulai dari akses pintu gerbang sampai pd seluruh pintu masuk ruangan sehingga siapapun yg melewati gerbang dan pintu2 manapun terdata secara online tanpa hrs direpotkan oleh pemeriksaan petugas yg kadang menjengkelkan serta menyita banyak waktu. Pada IB system, setiap kenderaan penghuni memiliki ID sehingga begitu berada pd jarak komunilkasi system secara otomatis memberikan akses dan mendatanya. Seluruh benda2 yg bernilai tinggi memiliki ID pula agar upaya pencurian ataupun pengrusakan dpt segera termonitor..Setiap orang memiliki Access Security Level masing2 yg berguna utk membatasi akses pd setiap pintu sehingga pintu yg sama tdk dpt dilalui pd kondisi & waktu tertentu.

  • Utk menjaga Keselamatan bagi gedung, isi dan penghuninya, seluruh sistem pencegah bahaya dirancang sedemikian rupa baik terhadap ancaman terroris, bencana alam ,kebakaran dll. Dgn menerapkan IB system seluruh sensor yg dibutuhkan utk pemberitahuan awal (early warning system) dipasang & diprogram sesuai peruntukkannya sehingga apapun ancaman bahaya yg timbul dpt segera diketahui, diantisipasi dan dicegah sedemikian rupa secara otomatis oleh system IB serta terhubung ke seluruh instansi yg terkait via TI.

  • Seluruh poin2 diatas apabila memakai stand alone system ,maka yang terjadi adalah kerepotan yg sangat njelimet. Kurang Kenyamanan (malah tdk nyaman) kalo harus bersusah payah hrs melakukan ini dan itu utk mendapatkannya....contoh sederhana bila menggunakan IB system ,saat ingin melakukan rapat di meeting room, anda tdk perlu kesana kemari mensetting temperatur ruangan, menutup vertical Blind, mematikan lampu, menyalakan OHD dll....tetapi dgn sgt sederhana sekali pencet seluruh sekuens perintah tersebut dilakukan oleh system secara otomatis. Kemudahan dlm mengelola sistem Keamanan & Keselamatan serta

  • Effisiensi merupakan nafas IB sesungguhnya......Effisiensi cendrung berbanding terbalik dgn seluruh komponen kata kunci tersebut apabila systemnya tak bisa diintegrasi ataupun tidak diintegrasikan sehingga Waktu, Enerji dan Biaya menjadi ineffisien. ....Demikianlah substansi IB system yg dpt sy gambarkan secara singkat & sederhana, seperti yg selalu sy katakan bahwa dalam menciptakan suatu karya ...sama seperti merancang IB system...Hanya limitasi imajinasi kita yg membatasinya.

Oleh krn itu ,jawaban atas pertanyaan bang Jay yg menanyakan ttg BNI tower, Gdg Bundar & Bareskrim adalah belon termasuk kategori Intelligent Building.

  • Segi Kenyamanan mungkin OK, tetapi gdg Pemerintah yg mana ada memperhatikan effisiensi??
  • Sistem Keamananannyapun pasti bolong2,
  • Sistem Keselamatannya jg pasti standard saja & mungkin banyak yg kurang atau dikurangi krn yg terpenting bg mereka asal cukup utk memenuhi persyaratan administrasi belaka.
  • Kemudahan & effisiensi?? hm, hal ini mungkin terlalu mewah bagi gedung yg anda sebutkan itu.

Jadi kesimpulannya, prinsip IB yg sempurna sekaliber Pentagon, white House atau Istana Bill Gates belum exist dinegara kita kecuali konsep IB utk salah satu atau dua kategori seperti konsep utk Kemudahan aja atau utk kenyamanan aja yg mungkin sdh banyak tersebar dikota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya & Medan walaupun masih pd tingkatan yg relatif sgt sederhana.

Utk kategori Keamanan & kenyamanan yg meskipun dilengkapi peralatan canggih, sistem seperti ini kebanyakan berdiri sendiri (Stand alone system) sehingga fungsi dan manfaatnya tdk bisa optimal.
terima kasih.