[QUOTE=Foo;519724]
Di mainset q om, teknologi smart : harus dapat menciptakan kenyaman,keamanan,keselamatan,akrab lingkungan,kemudahan dan efisiensi ada satu hal yang kurang menurut q yaitu fleksibelitas. Sebagai sample adalah teknologi kartu pintar, dinamakan smart coz semua kalangan dan semua kegiatan (parkir,belanja,kartu id,gaji karyawan,telepon,kartu masuk,kunci,dll) /dalam 1 kartu multi aplication, dengan kartu ini dapat ditangani, karena berbentuk uang digital & data digital.dari sisi keamanan sangat-sangat baik enkripsi & MAC,dll high secure dech, dari sisi kenyamanan sangat nyaman & mudah dibawa. Klo gitu2 sih teknologi canggih saja.
Kalau Smart Electic mainset q: listrik 500 KV,150 KV, 20 KV, 380 V/220V yang ada di gardu di distribusikan tanpa kabel alias wireless (5 Volt klo gx salah). . sy seh lage berimajinasi.
So ke aplikasi saja
Klo Smart home...?????. dan kawinkan dengan smart electric semua peralatan yang memakai listrik didalam rumah nya tidak pakai kabel (via udara).
[/QUOTE]
Foo,
yang anda katakan tentang menciptakan kenyaman,keamanan,keselamatan,akrab lingkungan,kemudahan dan efisiensi serta fleksibelitas memang sudah merupakan konsep terbentuknya Intelligent Building dan bahkan ditambah satu lagi yaitu kemudahan.......seperti gampang dipakai, disetting, di program dan lain sebagainya seperti yang selalu saya sampaikan dimana-mana.
Berbicara tentang smart card yang sudah sejak belasan tahun silam diterapkan di negara tetangga Singapore & Malaysia dan lain lain, tentu andapun paham bahwa sistem ini memerlukan infra struktur yang kuat lengkap dan teratur disegala sektor baik swasta maupun pemerintah (e-government) yang handal...tetapi saya kurang tertarik membahas hal tersebut.
Smart Electric,kalo anda memahami tentang teori elektrikal maka anda mestinya tahu bahwa bintang utamanya adalah sang elektron, partikel terkecil setelah quark dari atom....cara men generate electrical powerpun sudah pernah saya sampaikan dibeberapa forum yaitu dengan cara :
Di mainset q om, teknologi smart : harus dapat menciptakan kenyaman,keamanan,keselamatan,akrab lingkungan,kemudahan dan efisiensi ada satu hal yang kurang menurut q yaitu fleksibelitas. Sebagai sample adalah teknologi kartu pintar, dinamakan smart coz semua kalangan dan semua kegiatan (parkir,belanja,kartu id,gaji karyawan,telepon,kartu masuk,kunci,dll) /dalam 1 kartu multi aplication, dengan kartu ini dapat ditangani, karena berbentuk uang digital & data digital.dari sisi keamanan sangat-sangat baik enkripsi & MAC,dll high secure dech, dari sisi kenyamanan sangat nyaman & mudah dibawa. Klo gitu2 sih teknologi canggih saja.
Kalau Smart Electic mainset q: listrik 500 KV,150 KV, 20 KV, 380 V/220V yang ada di gardu di distribusikan tanpa kabel alias wireless (5 Volt klo gx salah). . sy seh lage berimajinasi.
So ke aplikasi saja
Klo Smart home...?????. dan kawinkan dengan smart electric semua peralatan yang memakai listrik didalam rumah nya tidak pakai kabel (via udara).
[/QUOTE]
Foo,
yang anda katakan tentang menciptakan kenyaman,keamanan,keselamatan,akrab lingkungan,kemudahan dan efisiensi serta fleksibelitas memang sudah merupakan konsep terbentuknya Intelligent Building dan bahkan ditambah satu lagi yaitu kemudahan.......seperti gampang dipakai, disetting, di program dan lain sebagainya seperti yang selalu saya sampaikan dimana-mana.
Berbicara tentang smart card yang sudah sejak belasan tahun silam diterapkan di negara tetangga Singapore & Malaysia dan lain lain, tentu andapun paham bahwa sistem ini memerlukan infra struktur yang kuat lengkap dan teratur disegala sektor baik swasta maupun pemerintah (e-government) yang handal...tetapi saya kurang tertarik membahas hal tersebut.
Smart Electric,kalo anda memahami tentang teori elektrikal maka anda mestinya tahu bahwa bintang utamanya adalah sang elektron, partikel terkecil setelah quark dari atom....cara men generate electrical powerpun sudah pernah saya sampaikan dibeberapa forum yaitu dengan cara :
1. Voltage by friction (listrik statis)
2. Voltage by pressure (piezo electric)
3. Voltage by heat (thermo couple)
4. Voltage by light (Solar cell)
5. Voltage by Chemical action (battery)
6. Voltage by Magnetism (Generator set)
2. Voltage by pressure (piezo electric)
3. Voltage by heat (thermo couple)
4. Voltage by light (Solar cell)
5. Voltage by Chemical action (battery)
6. Voltage by Magnetism (Generator set)
dan untuk menyalurkan ('menghembuskan') elektron-elektron agar dapat berfungsi sebagai
enerji listrik diperlukan kekuatan dalam satuan Volt melalui 'pipa' (penghantar)...sehingga semakin besar 'tenaga hembusannya' semakin besar dan cepat kapasitas yang dapat disupply....oleh karena itu imajinasi anda tentang (listrik 500 KV,150 KV, 20 KV, 380 V/220V yang ada di gardu di distribusikan tanpa kabel alias wireless (5 Volt klo gx salah). . adalah keliru!!) , sebab dengan tegangan (baca daya hembus elektron) 5volt, berapa sih kapasitas arus yang bisa diharapkan ?? ingat (P=VxI).
Penjelasannya sbb :
Mungkin karena sudah terlalu banyaknya peralatan rumah tangga dan kantor yang mengandalkan arus listrik membuat orang merasa ribet dengan kabel2 bak benang kusut sehingga muncul ide wireless power transmission (low consumtion power).
Sebenarnya ini bukanlah wacana baru krn pd akhir tahun 1800an Nicola Tesla sdh mengusung teori ini dan pada awal 1900an telah sukses menghidupkan lampu secara wireless di markas experimentnya di Colorado Springs. Meskipun hasil kerja Tesla mengesankan banyak orang tetapi tidak serta merta membuat metode transmisi enerji listrik tanpa kabel itu gampang dilaksanakan.
Dan sejak saat itu pula para ilmuwan terus mengembangkan penemuan2 baru yg berkaitan dengan hal tersebut. Ada yang hanya berupa teori maupun prototype saja, tetapi beberapa diantaranya sudah eksis dan bahkan telah kita gunakan...tengok saja wireles transmission yang sudah sangat umum kita kenal spt misalnya gelombang radio yg kita pakai untuk telefon sellular,TV ,wi-fi dan radio FM/AM dan lain lain. Radio wave menyebar kesegala arah, itu sebabnya kita harus menggunakan antena dan tuning pada gelombang frekuensi yang sama (berfungsi sebagai 'pipa' saluran utk enerji) agar bisa menangkap (receive) muatan yang dikirim oleh transmitter.
Sikat gigi elektrik sebenarnya sudah memakai methode ini dalam aplikasinya. Ide ini sebenarnya digunakan untuk menghindarkan bahaya tersengat arus pendek bagi pemakai karena alat ini digunakan bersama air....oleh krn itu teknik penerimaan enerji listriknya memakai methode wireless dengan perangkat yang disebut inductive coupling (2 kumparan induksi) yang dipasang di charger base dan satunya lagi di pasang di gagang sikat gigi dan tersambung ke batterynya.....masih ingat prinsip kerja transformer?? (primary winding yang menerima input tegangan mengindusir secondary winding sehingga mendapatkan tegangan output), methode induksi seperti ini memang hanya berjarak centimeteran. Medan lebih besar yang kuat & dapat menginduksi dari jarak lebih jauh memang bisa dilakukan ,tetapi pasti sangat tidak efisien lagi sebab medan magnetik khan menyebar ke segala arah.
Peralatan listrik rumah tangga & kantor umumnya relatif kecil, sehingga arus yg dibutuhkan utk merecharge atau power up perangkat2 itu tdk memerlukan enerji yang besar sehingga wireless power untuk itu dapat dilakukan dan sudah diproduksi.
Akan tetapi methode penyaluran tenaga listrik tegangan tinggi dari pembangkit sampai keperkotaan dan kampung2 mungkin hanya akan menimbulkan bahaya dan biaya yang sangat besar.
Hal menarik dilaporkan bahwa para peneliti di MIT pd 2006 telah menemukan cara effisien untuk mentransfer tenaga listrik pada dua kumparan yang terpisah beberapa meter. Marin Soljacic komandan timnya mengatakan mereka dapat menambah jarak itu dengan teori menambahkan & menyamakan resonansi pada inductive coupling tsb. (resonansi adalah keadaan dimana suatu benda dibuat bergetar), mrk mengindikasikasikan bahwa induksi akan sedikit berbeda jika medan elektromagnetik pada kumparan beresonansi pada frekuensi yg sama.
it's make sense, karena apabila satu benda dengan jarak tertentu dapat menggetarkan benda yang lain ..ini berarti diantara mereka ada 'pipa saluran enerji' atau penghantar yang memungkinkan koneksi terjadi....hm,jadi teringat jurus sakti Auman singa yang dapat mencampakkan apapun di film2 silat itu, di myth buster juga pernah ditayangkan tentang gunung es yang diruntuhkan oleh lengkingan penyanyi soprano, gelas yang pecah oleh pekikan serta dentuman bass yang menggetarkan jantung dan melambaikan rambut kita.
Teori mereka menggunakan kumparan induktor yang berbentuk lingkaran putus yang dimasing2 ujungnya diberikan plat kapasitan yang menampung muatan elektron. Jadi ketika kumparan itu dilalui arus maka resonansi terjadi....frekuensi resonansinya adalah hasil dari induktansi dari kumparan dan kapasitansi dari plat di ujungnya. Sama seperti sikat gigi elektris diatas bedanya induksi disini disalurkan melalui 'pipa enerji' yang terjadi karena mereka berada pada frekuensi resonansi yg sama.
Teori listrik nirkabel yang lainpun sudah mulai dikembangkan seperti dari ruang angkasa ke bumi dgn menggunakan satelit....dan ini mungkin saja terjadi, akan tetapi teori pembangkit enerji listrik sejauh ini masih terbatas pada 6 konsep yang saya uraikan diatas...smoga suatu hari nanti departemen sains & teknologi indonesia bisa menyumbangkan sesuatu yang berarti serta membanggakan kita semua , (ada ngga sich Science & Technya Republik ini??!) kalo ada ,kiprahnya koq sepi2 aja??!! entahlah ,mungkin memperkaya diri (baca korupsi) lebih diutamakan mereka.
Pada kesempatan lain ,saya akan menyambung pembahasan ttg ini...trims.
enerji listrik diperlukan kekuatan dalam satuan Volt melalui 'pipa' (penghantar)...sehingga semakin besar 'tenaga hembusannya' semakin besar dan cepat kapasitas yang dapat disupply....oleh karena itu imajinasi anda tentang (listrik 500 KV,150 KV, 20 KV, 380 V/220V yang ada di gardu di distribusikan tanpa kabel alias wireless (5 Volt klo gx salah). . adalah keliru!!) , sebab dengan tegangan (baca daya hembus elektron) 5volt, berapa sih kapasitas arus yang bisa diharapkan ?? ingat (P=VxI).
Penjelasannya sbb :
Mungkin karena sudah terlalu banyaknya peralatan rumah tangga dan kantor yang mengandalkan arus listrik membuat orang merasa ribet dengan kabel2 bak benang kusut sehingga muncul ide wireless power transmission (low consumtion power).
Sebenarnya ini bukanlah wacana baru krn pd akhir tahun 1800an Nicola Tesla sdh mengusung teori ini dan pada awal 1900an telah sukses menghidupkan lampu secara wireless di markas experimentnya di Colorado Springs. Meskipun hasil kerja Tesla mengesankan banyak orang tetapi tidak serta merta membuat metode transmisi enerji listrik tanpa kabel itu gampang dilaksanakan.
Dan sejak saat itu pula para ilmuwan terus mengembangkan penemuan2 baru yg berkaitan dengan hal tersebut. Ada yang hanya berupa teori maupun prototype saja, tetapi beberapa diantaranya sudah eksis dan bahkan telah kita gunakan...tengok saja wireles transmission yang sudah sangat umum kita kenal spt misalnya gelombang radio yg kita pakai untuk telefon sellular,TV ,wi-fi dan radio FM/AM dan lain lain. Radio wave menyebar kesegala arah, itu sebabnya kita harus menggunakan antena dan tuning pada gelombang frekuensi yang sama (berfungsi sebagai 'pipa' saluran utk enerji) agar bisa menangkap (receive) muatan yang dikirim oleh transmitter.
Sikat gigi elektrik sebenarnya sudah memakai methode ini dalam aplikasinya. Ide ini sebenarnya digunakan untuk menghindarkan bahaya tersengat arus pendek bagi pemakai karena alat ini digunakan bersama air....oleh krn itu teknik penerimaan enerji listriknya memakai methode wireless dengan perangkat yang disebut inductive coupling (2 kumparan induksi) yang dipasang di charger base dan satunya lagi di pasang di gagang sikat gigi dan tersambung ke batterynya.....masih ingat prinsip kerja transformer?? (primary winding yang menerima input tegangan mengindusir secondary winding sehingga mendapatkan tegangan output), methode induksi seperti ini memang hanya berjarak centimeteran. Medan lebih besar yang kuat & dapat menginduksi dari jarak lebih jauh memang bisa dilakukan ,tetapi pasti sangat tidak efisien lagi sebab medan magnetik khan menyebar ke segala arah.
Peralatan listrik rumah tangga & kantor umumnya relatif kecil, sehingga arus yg dibutuhkan utk merecharge atau power up perangkat2 itu tdk memerlukan enerji yang besar sehingga wireless power untuk itu dapat dilakukan dan sudah diproduksi.
Akan tetapi methode penyaluran tenaga listrik tegangan tinggi dari pembangkit sampai keperkotaan dan kampung2 mungkin hanya akan menimbulkan bahaya dan biaya yang sangat besar.
Hal menarik dilaporkan bahwa para peneliti di MIT pd 2006 telah menemukan cara effisien untuk mentransfer tenaga listrik pada dua kumparan yang terpisah beberapa meter. Marin Soljacic komandan timnya mengatakan mereka dapat menambah jarak itu dengan teori menambahkan & menyamakan resonansi pada inductive coupling tsb. (resonansi adalah keadaan dimana suatu benda dibuat bergetar), mrk mengindikasikasikan bahwa induksi akan sedikit berbeda jika medan elektromagnetik pada kumparan beresonansi pada frekuensi yg sama.
it's make sense, karena apabila satu benda dengan jarak tertentu dapat menggetarkan benda yang lain ..ini berarti diantara mereka ada 'pipa saluran enerji' atau penghantar yang memungkinkan koneksi terjadi....hm,jadi teringat jurus sakti Auman singa yang dapat mencampakkan apapun di film2 silat itu, di myth buster juga pernah ditayangkan tentang gunung es yang diruntuhkan oleh lengkingan penyanyi soprano, gelas yang pecah oleh pekikan serta dentuman bass yang menggetarkan jantung dan melambaikan rambut kita.
Teori mereka menggunakan kumparan induktor yang berbentuk lingkaran putus yang dimasing2 ujungnya diberikan plat kapasitan yang menampung muatan elektron. Jadi ketika kumparan itu dilalui arus maka resonansi terjadi....frekuensi resonansinya adalah hasil dari induktansi dari kumparan dan kapasitansi dari plat di ujungnya. Sama seperti sikat gigi elektris diatas bedanya induksi disini disalurkan melalui 'pipa enerji' yang terjadi karena mereka berada pada frekuensi resonansi yg sama.
Teori listrik nirkabel yang lainpun sudah mulai dikembangkan seperti dari ruang angkasa ke bumi dgn menggunakan satelit....dan ini mungkin saja terjadi, akan tetapi teori pembangkit enerji listrik sejauh ini masih terbatas pada 6 konsep yang saya uraikan diatas...smoga suatu hari nanti departemen sains & teknologi indonesia bisa menyumbangkan sesuatu yang berarti serta membanggakan kita semua , (ada ngga sich Science & Technya Republik ini??!) kalo ada ,kiprahnya koq sepi2 aja??!! entahlah ,mungkin memperkaya diri (baca korupsi) lebih diutamakan mereka.
Pada kesempatan lain ,saya akan menyambung pembahasan ttg ini...trims.
No comments:
Post a Comment